Dampak Transisi Energi terhadap Deforestasi Hutan Tropis Indonesia
Peralihan ke energi bersih menjadi agenda besar pemerintah untuk mencapai target net-zero emisi. Salah satu langkah utamanya adalah mengurangi penggunaan bahan bakar fosil seperti batu bara. Namun, dalam praktiknya, transisi ini membawa dampak kompleks bagi ekosistem hutan tropis Indonesia.
Biomassa, Alternatif yang Berpotensi Menyebabkan Deforestasi
Pemerintah Indonesia sedang memperkenalkan biomassa sebagai pengganti batu bara untuk pembangkit listrik. Biomassa yang digunakan sering kali berasal dari kayu atau limbah hutan.
Karena permintaan akan bahan baku biomassa meningkat, industri hutan tanaman energi (HTE) mulai mengembangkan lahan tambahan. Hutan-hutan tropis Indonesia terancam ditebang dan digantikan dengan tanaman energi seperti akasia atau eukaliptus untuk memenuhi kebutuhan biomassa
Hutan tanaman energi memang efisien dalam produksi biomassa. Namun, dampaknya terhadap keanekaragaman hayati tidak bisa diabaikan. Pengalihan hutan alami menjadi hutan tanaman monokultur mengurangi habitat alami satwa liar, mengurangi keanekaragaman spesies, dan meningkatkan risiko bencana ekologis.
Tantangan Pemanfaatan Biomassa secara Berkelanjutan
Selain ancaman deforestasi, penggunaan biomassa juga memiliki tantangan lain. Di beberapa wilayah, seperti Sumatra dan Kalimantan, penggunaan lahan untuk biomassa dapat mengakibatkan konflik lahan dengan masyarakat lokal dan komunitas adat.
Mereka bergantung pada hutan sebagai sumber kehidupan dan budaya. Ekspansi hutan tanaman energi bisa memicu konflik agraria, kehilangan hak atas tanah, dan mengganggu kesejahteraan masyarakat sekitar hutan.
Solusi untuk Transisi Energi yang Lebih Berkelanjutan
Penting bagi pemerintah dan sektor energi untuk mempertimbangkan dampak lingkungan dari biomassa dan memilih solusi yang lebih berkelanjutan. Salah satu langkahnya adalah memaksimalkan penggunaan biomassa dari limbah pertanian atau industri kayu yang sudah ada daripada membuka lahan baru. Selain itu, penerapan kebijakan pemantauan ketat terhadap konversi lahan bisa membantu mencegah kerusakan hutan yang tidak perlu.
Transisi energi merupakan kebutuhan mendesak untuk mengatasi perubahan iklim. Namun, dalam penerapannya, harus ada perhatian khusus terhadap ekosistem hutan tropis. Dengan pendekatan yang tepat, Indonesia dapat mencapai target energi bersih tanpa mengorbankan hutan yang merupakan paru-paru dunia.
Untuk mendapatkan informasi lebih jauh seputar politik, sosial, isu terbaru dan hal-hal lainnya Anda bisa mengunjungi situs https://cynical-c.com/